Bismillahirrahmanirrahiim...
Puji syukur ke Hadlirat Allah SWT. yang senantiasa melimpahi kita semua dengan ampunan, karunia, rahmat, bimbingan serta kebahagiaan. Semoga kita semua selalu mengingatNya bahwa tak ada suatu daya dan kekuatan kita tanpa pertolonganNya.
Salam serta sholawat kepada Baginda Yang Mulia Rasulullah Saw. Semoga Syafaatnya senantiasa melingkupi hidup keluarga, para sahabat, serta kita semua yang tetap berkhidmad kepada Beliau hingga akhir hayat. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Para Pembaca Blog yang dirahmati oleh Allah SWT...
Kali ini saya ingin berbagi tentang : Bahwa Untuk Sembuh Perlu Interospeksi.
Saya seringkali merenung, mengapa ya ? Orang sudah sedemikian menjaga kesehatan kok ya masih juga sakit ? Bahkan terkadang sakitnya sungguh memprihatinkan ? Terkena penyakit-penyakit berat yang tiba-tiba dan berujung pada kematian ? Seperti terkena stroke. Depressi. Serangan Jantung. Lambung Bocor. Gagal ginjal. Yang akhirnya berujung pada kematian !
Sedangkan saya ? Yang mengalami sakit maag dan GERD hingga super parah selama 18 tahun kok masih diberi umur panjang ? Dan sembuh ?
Kematian adalah qodarullah. Rahasia Illahi yang sulit untuk dicermati. Demikian juga dengan soal rejeki !
Setelah saya menyimak dengan seksama masa sakit saya yang kemudian sembuh secara ajaib, bahwa rahasia kesembuhan penyakit, salah satunya adalah pada seberapa jauh kita mau interospeksi, lalu mohon ampunan atas segala dosa kita, lalu berserah diri secara total kepada Allah SWT.
Allah ingin semua manusia kembali ke HaribaanNya dengan kondisi fitroh, sebagaimana ketika manusia dilahirkan. Bahkan kalau bisa kesuciannya melebihi ketika ia lahir sebab dalam perjalanan hidupnya, manusia seharusnya mengalami pendewasaan ruhani dari ilmu hidup yang selalu dicurahkan oleh Allah setiap saat kepada manusia. Hanya saja, tidak setiap manusia, mau menangkapnya, atau menganggap enteng setiap rahmat dan karunia yang turun kepadanya, sehingga lenyaplah kesempatan yang Allah berikan kepadanya untuk menjadi manusia yang bertambah kemuliaannya. Bertambah suci ruhaninya dan bertambah mulia harkat kemanusiaannya.
Manusia kebanyakan hanya memburu harta benda, pangkat dan kedudukan, serta jabatan yang sekejab akan lenyap jika Allah sudah menghendakinya, tanpa manusia bisa berbuat apa-apa. Apakah semua itu bisa menolongnya jika perjalanan ajal sudah tiba ? Tidak bukan ?
Ketika manusia jatuh sakit, dan semua yang dimilikinya tak mampu menolongnya, baru ia sadar, bahwa ada Allah yang selama ini ditinggalkannya. Yang ia baru merasa perlu saat ini untuk mendekat. Untuk memohon pertolonganNya. Ia ingat akan segala dosanya. Ingat jarang mensyukuri nikmatNya. Jarang beribadah. Jarang bersedekah. Jikapun bersedekah ya hanya ala kadarnya, tak sebanding dengan limpahan harta yang Allah cucurkan bagaikan derasnya hujan dari langit. Semua maksiat yang dilakukannya selama ini terpampang jelas bagaikan TV yang berjalan didepan matanya berganti-ganti tayangan. Astaghfirullahaladziim...Itulah kebanyakan kita manusia.
Hubungan penyakit dan perilaku..
Apakah penyakit ada hubungannya dengan perilaku manusia ? Menurut saya, insya Allah sangat ada ! Mengapa ? Kecuali dari pengamatan saya atas sakit saya sendiri yang demikian lamanya dan kemudian sembuh, juga dari pengamatan saya terhadap kurang lebih 4.750 pasien yang konsul sakitnya kepada saya, kesimpulan saya, bahwa yang mau interospeksi dan rendah hati akan lebih cepat mencapai kesembuhan daripada yang tidak mau mengakui kesalahan dan ada kesombongan dalam dirinya seperti saya dulu. Kalau sekarang ya enggaklah, sudah tua sudah semakin sadar he he he...
Mengatur orang lain lebih mudah dari mengatur diri sendiri
Banyak orang yang mampu menjadi orang sukses. Namun banyak yang gagal menjadi orang yang baik. Banyak yang sukses menjadi Konglomerat, Pengusaha Papan atas, Proffesor, Doktor, Dosen dan segala proffesi yang berprestasi. Namun banyak yang gagal menjadi bapak yang baik, ibu yang bijak, tetangga yang penuh perhatian, orang yang taqwa, orang yang dermawan, orang yang rendah hati, orang yang penyayang, orang yang penuh perhatian kepada lingkungan, orang yang berbakti kepada orang tua, orang yang sangat mengasihi ibunya, dan segala macam bentuk kegagalan menjadi orang yang dicintai oleh Allah SWT dan dicintai oleh sesama, karena jauh dari akhlaqul karimah.
Itulah mengapa banyak kejadian, para orang-orang sukses ini tiba-tiba mengalami sutu penyakit yang sulit disembuhkan. Ya sebenarnya bukan orang-orang sukses saja yang mengalami keadaan seperti ini, hanya kalau rakyat biasa kan tidak diekspose ???
Seseorang hanya membanggakan kesuksesannya saja, tanpa menyadari apakah dalam hidupnya ia sudah melakukan segala kuwajibannya dengan baik ? Entah sebagai suami, sebagai bapak, sebagai isteri, sebagai ibu, sebagai anak, sebagai tetangga, sebagai atasan atau majikan, sebagai karyawan, dan apapun status yang disandangnya. Apakah sudah dilakukannya dengan baik ?
Sudahkah ia tidak sombong? tidak pemarah? tidak pelit? tidak suka menggunjing ? tidak selalu mengeluh? tidak hidup boros? tidak bermaksiat? tidak bersaksi dusta dan tidak selalu berbohong kata-katanya? tidak menipu? tidak malas beribadah? tidak membenci seseorang?
Apakah ia sudah peduli pada anak yatim? Peduli pada orang susah? Peduli orangtua ? Peduli pada saudara? Peduli pada tentangga atau lingkungan?
Memang, bagi orang yang berharta, sepertinya hidup tak bakalan menyusahkan atau merugikan orang lain. Namun dalam kehidupan ini, bukankah kita tak bisa melakukan apapun sendiri ? Dalam segala kondisi, selalu dalam prosesnya memerlukan bantuan oranglain. Sadarilah !
Dari mulai bahan makanan hingga menjadi makanan siap santap, rantai prosesnya sangatlah panjang. Dari mulai proses pupuknya, petaninya, tenaga kuli angkutnya, selep padinya, pemanen tanamannya, penjual barangnya, mungkin peternak ayam, peternak ikan, peternak sapi, setelah menjadi bahan siap masak, melibatkan penjual di pasar, tukang masak, penjaja atau restoran. Maka, kita jangan pernah sombong, tanpa kerjasama dengan banyak manusia kita tak mungkin bisa bertahan hidup dengan layak. Disinilah kita Wajib Selalu Bersyukur kepada Allah dan selalu memohon ampunannya. Tanpa keridhoan Allah dan pertolongannya takkan ada sesuatupun yang bisa terjadi didunia ini.
Ketika kita sedang sakit, janganlah menyalahkan siapapun. Tetapi pergunakanlah kesempatan yang Allah berikan ini, untuk berinterospeksi dengan sebaik-baiknya. Lalu memohon ampunan dengan sepenuh kerendahan hati dan kemudian berserah diri secara total kepada Allah SWT.
Insya Allah baik itu sakit penyakit, penderitaan, kesulitan, banyak hutang, dan segala penderitaan akan ada kesembuhan, akan ada penyelesaian, dan segala kegelisahan hidup akan berganti dengan ketenangan dan kebahagiaan.
Demikian share yang bisa saya sampaikan, semoga anda sekalian selalu sehat, bahagia dan sejahtera senantiasa. Aamiin Ya Rabbal’alamiin. Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Silahkan baca kabar gembira untuk kesehatan anda sekeluarga. Disini !
Purworejo, 19 Nopember 2019
Salam sehat bersama Firmax3
NiniekSS.